Sejak saat itu, luka ini masih mengendap dalam hati yang sudah berlubang.
Walaupun aku masih merindukan nya, tetap saja dia tidak akan kembali bagaimana pun juga, di akhir Januari ini aku rasa sudah terlalu menumpuk benang yang tersangkut di kehidupan ku. Dimulai dari hilang nya rasa untuk mencintai, hingga hilang nya rasa peduli.
Aku tidak akan bercerita bagaimana aku mengalami hal itu, aku hanya sedikit berkeluh kesah di januari ini saja. Karena pada akhir nya semua benang itu kusut di akhir januari ini.
Aku tidak pernah merasa iri ataupun dengki kepada orang bahkan kepada kawan sekalipun. Namun nyata nya, tidak ada orang yang tidak bisa iri ketika melihat orang lain berbanding terbalik dengan nasib kita saat ini, tidak peduli senyum apa yang kita lemparkan, senyum itu hanyalah berbentuk senyum palsu belaka.
Hanya dengan melihat nya saja aku merasa muak dan jijik, padahal yang kulihat adalah mungkin orang yang sangat baik terhadap ku.
Di akhir Januari ini aku lebih banyak menghabiskan waktu ku sendiri, aku sudah tidak peduli lagi dengan omong kosong kalian yang sudah pergi dan tak tau kemana. Bagi ku, kesendirian ini adalah kutukan yang begitu nikmat yang harus ku jalani.
Aku selalu membayangkan bagaimana akhirnya jika mereka mencari ku ketika aku benar benar di butuhkan, lalu aku hanya akan tetap tersenyum sambil berdiri sendiri dengan pura pura tak mendengar nya.
Tapi... Pada akhir nya, pada kenyataan nya, tidak lah begitu, mereka tetap lah mereka, mereka tetap lah tidak peduli, mereka yang sudah menemukan bahagia nya tidak mungkin datang kepadaku.
Aku... tertawa dalam kebodohan ku sendiri.
