Sudah aku bilang, waktu ku telah habis, masa ku sudah berakhir, dan harapan ku sudah menjadi puing puing yang selalu menempel dalam memori ku.
Bukankah ini adalah hal biasa yang sering terjadi?, sesuatu hal yang biasa kamu temukan dalam keadaan hancur dan putus asa, dan tanpa kamu sadari pun kamu akan menginjak puing puing harapan yang sudah kamu rangkai dengan penuh emosi.
Lalu apakah ini harus di sesali?
Apakah harus di tangisi?
Aku melihat banyak sekali orang orang yang tertawa bahagia, ketika aku melintasi jalan jalan yang belum aku temukan dan tempat yang sangat asing.
Maaf , karena aku tidak bisa melampaui batas kemampuan ku untuk terus mengejarmu,
Maaf, karena aku sudah tidak sanggup untuk menarik nafas panjang ketika aku hendak menggapai mu,
Maaf, karena tubuhku sudah sangat letih untuk terus mengejarmu,
Dan maaf, aku tidak bisa membuat langkah baru ketika aku tersandung dalam mimpi mipiku.
Aku tidak tahu jalan pulang, namun aku terus saja merindukan mu,
biarlah aku tersesat bersama dengan mimpi indah ku bersama mu,
....................