Senja itu, ketika langit mulai gelap, dan tiba tiba padam listrik, aku menarik mu ke sudut pintu, dan menatapmu tanpa henti, "betapa aku sangat menyayangi mu", pikir ku ketika sepasang mata ini saling bertemu.
Sudut sudut ruangan mulai gelap, gemerlap lampu kendaraan sesekali masuk ke setiap sudut ruangan, beberapa monitor yang selalu menyala pun beristirahat dan sembunyi bersama gelap nya petang itu.
Aku menutup pintu warnet, berusaha menghalangi kilauan cahaya kendaraan itu, hanya ada aku dan kamu, tidak ada siapa siapa, pikiran ku melambung tinggi, jangtung ku berdegup kencang, keringat ku hampir saja menjadi beku.
Betapa tidak percaya nya aku,
Seperti mimpi indah yang jarang terjadi, bahkan mungkin tak pernah terjadi, rasa rasanya aku ingin menghentikan waktu, berharap waktu berhenti di momen ini, karena aku tidak ingin sekali berlalu, aku tidak ingin terbangun dari mimpi nyata ku.
Mungkin, momen seperti ini hanya sekali seumur hidup ku, walau pun kelak aku tak bersama mu, ku harap kamu selalu mengingat ku.
Aku sangat sangat bersyukur, sangat berterimakasih atas kelahiran ku, dan kehidupan ku hingga aku bertemu dengan mu, hingga aku bisa merasakan bahagia bersama mu, tidak ada yang aku sesali atas kehidupan ku, dan aku sungguh menyayangi mu.